04 Mei 2009

Prilaku Manusia

PEMBAHASAN
Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan/atau genetika.
Perilaku seseorang dikelompokkan ke dalam perilaku wajar, perilaku dapat diterima, perilaku aneh, dan perilaku menyimpang. Dalam sosiologi, perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak ditujukan kepada orang lain dan oleh karenanya merupakan suatu tindakan sosial manusia yang sangat mendasar. Perilaku tidak boleh disalahartikan sebagai perilaku sosial, yang merupakan suatu tindakan dengan tingkat lebih tinggi, karena perilaku sosial adalah perilaku yang secara khusus ditujukan kepada orang lain. Penerimaan terhadap perilaku seseorang diukur relatif terhadap norma sosial dan diatur oleh berbagai kontrol sosial.

 KONSEPSI MANUSIA DALAM PSIKOANALISIS
 Sigmund Freud, pendiri psikoanaliss adalah orang yang pertama berusaha merumuskan psiologi manusia. Ia memfokuskan perhatiannya kepada totalitas kepribadian manusia.
 Menurut Freud perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga subsitem dalam kepribadian manusia:
1. Id 
Id bergerak berdasarkan prinsip kesenangan (pleasure principle), ingin memenuhi kebutuhannya. Id bersifat egoistis, tidak bermoral dan tidak mau tahu dengan kenyataan. Id adalah tabiat manusia hewani.
2. Ego
Ego berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas dunia luar. Ego adalah mediator antara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik. Ego dapat menundukan manusia terhadap hasrat hewaninya.
3. Superego
Superego adalah polisi kepribadian, mewakili yang ideal. Superego adalah hati nurani (conscience) yang merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan kultural masyarakatnya. Ia memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tak berlainan ke alam bawah sadar. 
 Dalam psikoanalisis perilaku manusia merupakan interaksi antara komponen biologis (Id), komponen psikologis (ego), dan komponen sosial (superego).

 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MANUSIA
• Genetika (keturunan).
• Sikap (suatu ukuran tingkat kesukaan seseorang terhadap perilaku tertentu).
• Norma sosial (pengaruh tekanan sosial).
• Kontrol perilaku pribadi (kepercayaan seseorang mengenai sulit tidaknya melakukan suatu perilaku).

 FAKTOR-FAKTOR PERSONAL YANG MEMPENGARUHI MANUSIA
 Dewasa ini ada dua macam psikologi sosial. Yang Pertama adalah Psikologi sosial (dengan huruf P besar) dan yang Kedua psikologi Sosial (dengan huruf S besar).
 Kedua pendekatan ini menekankan faktor-faktor psikologis dan faktor-faktor sosial. Atau dengan istilah lain faktor-faktor yang timbul dari dalam individu (faktor personal), dan faktor-faktor berpengaruh yang datang dari luar individu (faktor environmental).
 McDougall menekankan pentingnya faktor personal dalam menentukan interaksi sosial dalam membentuk perilaku individu. Menurutnya, faktor-faktor personallah yang menentukan perilaku manusia.
 Menurut Edward E. Sampson, terdapat perspektif yang berpusat pada persona (person-centered perspective) dengan perspektif yang berpusat pada situasi (situation-centered perspective). Seperti juga konsepsi tentang manusia, yang benar tampaknya interaksi di antara keduanya. dan perspektif yang berpusat pada situasi. Perspektif yang berpusat pada persona mempertanyakan faktor-faktor internal apakah, baik berupa instik, motif, kepribadian, sistem kognitif yang menjelaskan perilaku manusia. Secara garis besar terdapat dua faktor.
1. Faktor Biologis
 Faktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan faktor-faktor sosiopsikologis. Bahwa warisan biologis manusia menentukan perilakunya, dapat diawali sampai struktur DNA yang menyimpan seluruh memori warisan biologis yang diterima dari kedua orang tuanya. Begitu besarnya pengaruh warisan biologis ini sampai muncul aliran baru, yang memandang segala kegiatan manusia, termasuk agama, kebudayaan, moral, berasal dari struktur biologinya. Aliran ini menyebut dirinya sebagai aliran sosiobiologi (Wilson, 1975). Menurut Wilson, perilaku sosial dibimbing oleh aturan-aturan yang sudah diprogram secara genetis dalam jiwa manusia. Pentingnya kita memperhatikan pengaruh biologis terhadap perilaku manusia seperti tampak dalam dua hal berikut.
a. Telah diakui secara meluas adanya perilaku tertentu yang merupakan bawaan manusia, dan bukan perngaruh lingkungan atau situasi.
b. Diakui pula adanya faktor-faktor biologis yang mendorong perilaku manusia, yang lazim disebut sebagai motif biologis. Yang paling penting dari motif biologis adalah kebutuhan makan-minum dan istirahat, kebutuhan seksual, dan kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya.
2. Faktor Sosiopsikologis
 Karena manusia makhluk sosial, dari proses sosial ia memperoleh beberapa karakteristik yang mempengaruhi perilakunya. Kita dapat mengkalsifikasikannya ke dalam tiga komponen.
a. Komponen Afektif
Merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis, didahulukan karena erat kaitannya dengan pembicaraan sebelumnya. 
b. Komponen Kognitif
Aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia.
c. Komponen Konatif
Aspek volisional, yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak.
 
 TIGA ASUMSI DASAR MENGENAI MANUSIA
 Tiga asumsi yang berhubungan tentang prilaku manusia.
1. Prilaku itu mempunyai penyebab.
 Pandangan tentang sebab-akibat (causality) yaitu suatu pendapat bahwa perilaku manusia itu ada sebabnya, sebagaimana perilaku benda-benda alam yang di sebabkan oleh kekuatan yang bergerak pada benda-benda alam tersebut. Sebab musabab merupakan hal yang mutlak bagi paham bahwa lingkungan dan keturunan mempengaruhi prilaku dan bahwa apa yang ada di luar mempengaruhi apa yang ada di dalam.
2. Prilaku itu mempunyai motivasi.
 Konsep tentang motivasi (motivation), yang melatarbelakangi prilaku, yang di kenal juga sebagai sesuatu “desakan” atau “keinginan” atau “kebutuhan” atau “suatu golongan.”
3. Prilaku itu di motivasi oleh tujuan.
 Pandangan tentang arah atau tujuan (directedness) yaitu bahwa prilaku manusia tidak hanya disebabkan oleh sesuatu, tetapi juga menuju kearah sesuatu, atau mengarah kepada suatu tujuan, atau bahwa manusia pada hakikatnya ingin menuju kepada sesuatu.
 Ketiga pandangan tersebut merupakan sumbangan bagi pemahaman tentang prilaku manusia. Dengan bantuan pandangan-pandangan tersebut, manusai bisa di pandang sebagai bagian dari suatu permainan ganda dari motif ke arah prilaku dan ke arah tujuan. Juga bermanfaat untuk meneliti rantaian sebab musabab yang pada umumnya membentuk suatu lingkaran yang tertutup. 
 Ketiga asumsi tersebut di anggap saling berhubungan dalam suatu urutan yang melingkar: dari sebab ke motivasi dan kemudian ke arah tujuan. Tibanya seseorang kepada tujuan menghentikan sebab, sehingga menghilangkan motif, dengan demikian menghilangkan pula prilaku yang menuju kepada tujuan meskipun ada beberapa tujuan yang mungkin tidak terbatas.
KESIMPULAN
Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan/atau genetika.
 Manusia tidak hanya mengembangkan daya pikir dan pola kebutuhan-kebutuhan, mereka juga mengembangkan pola tigkah laku dan nilai-nilai. Tingkah laku dan nilai-nilai mempunyai komponen yang kuat dan biasanya di dukung secara luas oleh pikiran yang seksama. Tapi ada juga faktor-faktor emosiolan yang kuat yang mendukung terbentuknya tingkah laku sehingga tidak mudah untuk mengubahnya semata-mata dengan perbantahan atau perdebatan.
 Oleh karena itu dalam psikologi manajemen seorang pemimpin harus mampu mengetahui berbagai macam prilaku anggotanya sehingga mempermudah dalam proses pencapaian tujuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar